Rabu, 09 Desember 2015

Layanan Rehabilitasi Medik

Pelayanan Rehabilitasi Medik setiap hari Senin - Jumat pkl 08.30 - 17.00wib dan Sabtu pkl 09.00 - 11.30wib, minggu dan tanggal merah libur. 

Untuk info layanan terapi di rumah (homecare) dan info lebih lanjut silahkan hubungi : 022-7272416 atau SMS / WA 083822850596 atau BBM 289B39FF.

Layanan Rehabilitasi Medik - Terapi Latihan Virtual (1)
 
 


Layanan Rehabilitasi Medik - Terapi Latihan Virtual (2) 


Jumat, 30 Oktober 2015

Jadwal Praktek Dokter

Sudah tahukah Anda apa itu Rehabilitasi Virtual?

Rehabilitasi adalah suatu tatalaksana pemulihan fungsi untuk meningkatkan kualitas hidup. 
 
Berbagai macam teknik rehabilitasi telah dikembangkan salah satunya adalah rehabilitasi berbasis teknologi seperti rehabilitasi virtual. Pada rehabilitasi virtual, setiap aktifitas dirancang untuk suatu target spesifik atau disabilitas yang spesifik. Pada sebagian aktivitas, pasien didorong untuk bekerja dengan ketepatan pergerakan dan kontrol postur yang baik serta pada aktivitas lain pasien didorong untuk bekerja dengan menjaga keseimbangan dan stabilitas. Setiap aktivitas disesuaikan dengan kebutuhan pasien atau keterbatasan pergerakannya serta dicatat sehingga kemajuan kemampuan fungsional dari pasien dapat dianalisis bersama-sama, antara pasien dan tenaga medis.
 
Rehabilitasi virtual didefinisikan sebagai suatu program latihan dengan memberikan simulasi lingkungan sebenarnya yang ditampilkan melalui program komputer. Dasar dikembangkannya teknik ini pada program rehabilitasi adalah adanya teori yang menyatakan bahwa sejumlah pengaturan fungsi tubuh setelah terjadi stroke dapat diaktivasi kembali melalui mediasi sel-sel saraf menyerupai cermin atau disebut mirrorneurons yang diaktivasi melalui imajinasi motorik atau imajinasi pergerakan pasien mengikuti pergerakan yang ditampilkan dalam program latihan. Dengan kata lain, pendekatan terapi rehabilitasi virtual didasarkan pada proses menirukan suatu pergerakan. Saat berlatih dalam lingkungan virtual, pasien dapat memonitor pergerakannya dan mencoba menirukan pola pergerakan optimal yang tampak pada layar.
 
Stroke sebagai salah satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat saat ini, dapat menyebabkan banyak gangguan neuromuskular kronis. Pasien stroke yang mempunyai gangguan kognisi, sensoris dan motorik mempunyai peningkatan risiko untuk timbulnya gangguan ketidakseimbangan motorik sehingga pemulihan fungsi paska stroke menjadi penting. Teknik rehabilitasi virtual yang melibatkan teknologi mendorong proses pembelajaran motorik kembali terutama padakelemahan alat gerak. Pada kasus stroke, rehabilitasi virtual telah dipergunakan untuk pemulihan dari fungsi alat gerak dan efektif untuk tercapainya pemulihan fungsi. 
 
 
Beberapa kelebihan dari rehabilitasi virtual adalah sebagai berikut:
  1. Lingkungan virtual adalah suatu lingkungan interaktif dan dapat dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan pasien atau tujuan latihan, tingkat kerumitan pergerakan dapat secara progresif ditingkatkan untuk memfasilitasi peralihan dari proses terapi di klinik ke dunia nyata / lingkungan sehari-hari pasien.
  2. Efisiensi pergerakan dengan progam ini dapat dipantau dengan adanya umpan balik, baik secara visual ataupun auditori (suara).
  3. Rehabilitasi virtual dapat menghindari kejenuhan bagi pasien yang menjalani program ini, dengan adanya variasi lingkungan virtual pada saat latihan, sehingga meningkatkan atensi pasien-pasien.
 
Program terapi dengan rehabilitasi virtual biasanya berlangsung selama 45menit hingga maksimum 2,5 jam dan dilakukan 2 sampai 5 kali perminggu selama 3 sampai 5 minggu sesuai dengan penilaian tenaga medis.Tidak pernah dilaporkan adanya efek samping dari program latihanvirtual ini dan pengalaman dari pasien yang telah menjalani nyamemberikan hasil yang positif.
Rehabilitasivirtual dapat dipergunakan sebagai tambahan terapi konvensional pada pasien dengan berbagai kondisi mulai dari masalah muskuloskeletal(otot dan rangka), kelemahan alat gerak seperti pada kondisi stroke dan gangguan fungsi kognisi.

 
 
Artikel ini ditulis oleh dr. Vitriana, SpKFR Dokter Spesialis Klinik Brantas.
 
 

REFERENSI:
  1. Lucca LF. Mini Review : Virtual Reality and Motor Rehabilitation of The Upper Limb After Stroke: A Generation of Progress J Rehabil Med 2009; 41: 1003-1006.
  2. Anderson F, Annett M, Bischof WF. Lean on Wii: Physical Rehabilitation With Virtual Reality and Wii Peripherals
  3. Lee K. Effects of a virtual reality-base exercise program on functional recovery in stroke patients: J. Phys. Ther. Sci. 2015. 27: 1637-40.
  4. Laver KE, George S, Thomas S, Deutsch JE, Crotty M. Virtual reality for stroke rehabilitation. Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue 2. Art. No.: CD008349. DOI: 10.1002/14651858.CD008349.pub3

Sekilas Pandang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR)

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi atau Rehabilitasi Medik adalah :
  • Cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembalikan kemampuan fungsional dan kualitas hidup untuk orang-orang dengan gangguan fisik atau disabilitas.
  • Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari manajemen komprehensif dari disabilitas atau kecacatan yang timbul dari penyakit atau cedera neuro-muskulo-skeletal dan sistem kardio-respirasi dan gangguan bio-psiko-sosial yang bersamaan dengan hal tersebut


FALSAFAH REHABILITASI MEDIK :
 
Meningkatkan kemampuan fungsional seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah atau mengurangi hendaya, disabilitas, dan kecacatan semaksimal mungkin.
 
 
 
Hendaya: kehilangan atau ketidaknormalan dari kondisi psikologis, fisiologis, atau struktur anatomi atau fungsi tingkat organ.
 
  • Disabilitas : kondisi keterbatasan atau berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktifitas dengan cara dan batas yang dianggap normal bagi manusia yang diakibatkan hendaya tingkat manusia.
  • Kecacatan : keadaan kemunduran seseorang akibat adanya kelainan (hendaya) atau ketidakmampuan (disabilitas), yang membatasi dalam memenuhi peranannya yang normal (sesuai umur, jenis kelamin, dan faktor sosial budaya) tingkat lingkungan.
 
 
Spesialisasi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi meliputi diagnosis dan pengobatan pasien dengan nyeri atau kondisi yang membatasi fungsi, penatalaksanaan ko-morbiditas dan disfungsi lainnya, prosedur injeksi diagnostik dan terapeutik,elektrodiagnosis, serta pencegahan komplikasi disabilitas dari kondisi sekunder. KFR adalah spesialisasi kedokteran yang bekerja dalam ruang lingkup pencegahan, terapi dan rehabilitasi.
 
Fokus utamanya adalah perbaikan fungsi pada orang-orang yang memiliki keterbatasan fungsi karena:
  1. Bertambahnya usia ;
  2. Dapat bertahan hidup setelah mengalami penyakit berat seperti cerebral palsy, stroke, cedera sumsum tulang belakang, trauma multipel, dsb.
  3. Menyandang penyakit kronik dan masih aktif bekerja.


LAYANAN REHABILITASI MEDIK
 
Layanan kesehatan yang diselenggarakan di sarana kesehatan dan meliputi upaya pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, yang mencakup kegiatan layanan kesehatan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan medis, psikososial, edukasional dan vokasional untuk mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin.
 
Layanan rehabilitasi medik merupakan suatu proses yang bertujuan mengoptimalkan kemampuan individu untuk mempertahankan dan mencapai tingkat fungsi fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Dalam hal ini, pasien dan dokter memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut harus diupayakan bersama sehingga layanan medis tidak berhenti sebatas gejala penyakit berkurang atau hilang.
 
 
 
Artikel ini ditulis oleh dr. Dian Marta Sari, SpKFR, M.Kes, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Klinik Brantas dan di edit oleh dr. Farida Arisanti, SpKFR, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Klinik Brantas.
 
 

Daftar Pustaka
  1. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. 2012
  2. Kirby RL. Impairment, disability and handicap. In: DeLisa JA, Gans BM. Rehabilitation Medicine; Peinciples and Practices. Edisi ke 3. Philadelphia. Lipincott-Raven. 1998: 155-60
  3. WHO. International Classification of Impairment, Disabilities and Handicaps: a amanual classification relating to the consequences of diaseses. Geneva, Switzerland. WHO, 1980
  4. WHO. ICF : International Classification of Functioning, Disability and Health. Geveva, Switzerland. WHO 2001.