
Jumat, 30 Oktober 2015
Sudah tahukah Anda apa itu Rehabilitasi Virtual?
Rehabilitasi adalah suatu tatalaksana pemulihan fungsi untuk meningkatkan kualitas hidup.
Berbagai macam teknik rehabilitasi telah
dikembangkan salah satunya adalah rehabilitasi berbasis teknologi
seperti rehabilitasi virtual. Pada rehabilitasi virtual, setiap
aktifitas dirancang untuk suatu target spesifik atau disabilitas yang
spesifik. Pada sebagian aktivitas, pasien didorong untuk bekerja dengan
ketepatan pergerakan dan kontrol postur yang baik serta pada aktivitas
lain pasien didorong untuk bekerja dengan menjaga keseimbangan dan
stabilitas. Setiap aktivitas disesuaikan dengan kebutuhan pasien atau
keterbatasan pergerakannya serta dicatat sehingga kemajuan kemampuan
fungsional dari pasien dapat dianalisis bersama-sama, antara pasien dan
tenaga medis.
Rehabilitasi virtual didefinisikan sebagai suatu
program latihan dengan memberikan simulasi lingkungan sebenarnya yang
ditampilkan melalui program komputer. Dasar dikembangkannya teknik ini
pada program rehabilitasi adalah adanya teori yang menyatakan bahwa
sejumlah pengaturan fungsi tubuh setelah terjadi stroke dapat diaktivasi
kembali melalui mediasi sel-sel saraf menyerupai cermin atau disebut mirrorneurons
yang diaktivasi melalui imajinasi motorik atau imajinasi pergerakan
pasien mengikuti pergerakan yang ditampilkan dalam program latihan.
Dengan kata lain, pendekatan terapi rehabilitasi virtual didasarkan pada
proses menirukan suatu pergerakan. Saat berlatih dalam lingkungan
virtual, pasien dapat memonitor pergerakannya dan mencoba menirukan pola
pergerakan optimal yang tampak pada layar.
Stroke sebagai salah satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat saat ini, dapat menyebabkan banyak gangguan neuromuskular kronis. Pasien stroke yang mempunyai gangguan
kognisi, sensoris dan motorik mempunyai peningkatan risiko untuk
timbulnya gangguan ketidakseimbangan motorik sehingga pemulihan fungsi
paska stroke menjadi penting. Teknik rehabilitasi virtual yang
melibatkan teknologi mendorong proses pembelajaran motorik kembali
terutama padakelemahan alat gerak. Pada kasus stroke, rehabilitasi
virtual telah dipergunakan untuk pemulihan dari fungsi alat gerak dan
efektif untuk tercapainya pemulihan fungsi.
Beberapa kelebihan dari rehabilitasi virtual adalah sebagai berikut:
- Lingkungan virtual adalah suatu lingkungan interaktif dan dapat dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan pasien atau tujuan latihan, tingkat kerumitan pergerakan dapat secara progresif ditingkatkan untuk memfasilitasi peralihan dari proses terapi di klinik ke dunia nyata / lingkungan sehari-hari pasien.
- Efisiensi pergerakan dengan progam ini dapat dipantau dengan adanya umpan balik, baik secara visual ataupun auditori (suara).
- Rehabilitasi virtual dapat menghindari kejenuhan bagi pasien yang menjalani program ini, dengan adanya variasi lingkungan virtual pada saat latihan, sehingga meningkatkan atensi pasien-pasien.
Program terapi
dengan rehabilitasi virtual biasanya berlangsung selama 45menit hingga
maksimum 2,5 jam dan dilakukan 2 sampai 5 kali perminggu selama 3 sampai
5 minggu sesuai dengan penilaian tenaga medis.Tidak pernah dilaporkan
adanya efek samping dari program latihanvirtual ini dan pengalaman dari
pasien yang telah menjalani nyamemberikan hasil yang positif.
Rehabilitasivirtual dapat dipergunakan sebagai tambahan terapi
konvensional pada pasien dengan berbagai kondisi mulai dari masalah
muskuloskeletal(otot dan rangka), kelemahan alat gerak seperti pada
kondisi stroke dan gangguan fungsi kognisi.
Artikel ini ditulis oleh dr. Vitriana, SpKFR Dokter Spesialis Klinik Brantas.
REFERENSI:
- Lucca LF. Mini Review : Virtual Reality and Motor Rehabilitation of The Upper Limb After Stroke: A Generation of Progress J Rehabil Med 2009; 41: 1003-1006.
- Anderson F, Annett M, Bischof WF. Lean on Wii: Physical Rehabilitation With Virtual Reality and Wii Peripherals
- Lee K. Effects of a virtual reality-base exercise program on functional recovery in stroke patients: J. Phys. Ther. Sci. 2015. 27: 1637-40.
- Laver KE, George S, Thomas S, Deutsch JE, Crotty M. Virtual reality for stroke rehabilitation. Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue 2. Art. No.: CD008349. DOI: 10.1002/14651858.CD008349.pub3
Sekilas Pandang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR)
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi atau Rehabilitasi Medik adalah :
- Cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembalikan kemampuan fungsional dan kualitas hidup untuk orang-orang dengan gangguan fisik atau disabilitas.
- Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari manajemen komprehensif dari disabilitas atau kecacatan yang timbul dari penyakit atau cedera neuro-muskulo-skeletal dan sistem kardio-respirasi dan gangguan bio-psiko-sosial yang bersamaan dengan hal tersebut
FALSAFAH REHABILITASI MEDIK :
Meningkatkan
kemampuan fungsional seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki
untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas hidup dengan cara
mencegah atau mengurangi hendaya, disabilitas, dan kecacatan semaksimal mungkin.

Hendaya: kehilangan atau ketidaknormalan dari kondisi psikologis, fisiologis, atau struktur anatomi atau fungsi tingkat organ.
- Disabilitas : kondisi keterbatasan atau berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktifitas dengan cara dan batas yang dianggap normal bagi manusia yang diakibatkan hendaya tingkat manusia.
- Kecacatan : keadaan kemunduran seseorang akibat adanya kelainan (hendaya) atau ketidakmampuan (disabilitas), yang membatasi dalam memenuhi peranannya yang normal (sesuai umur, jenis kelamin, dan faktor sosial budaya) tingkat lingkungan.

Spesialisasi
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi meliputi diagnosis dan pengobatan
pasien dengan nyeri atau kondisi yang membatasi fungsi, penatalaksanaan
ko-morbiditas dan disfungsi lainnya, prosedur injeksi diagnostik dan
terapeutik,elektrodiagnosis, serta pencegahan komplikasi disabilitas
dari kondisi sekunder. KFR adalah spesialisasi kedokteran yang bekerja
dalam ruang lingkup pencegahan, terapi dan rehabilitasi.
Fokus utamanya adalah perbaikan fungsi pada orang-orang yang memiliki keterbatasan fungsi karena:
- Bertambahnya usia ;
- Dapat bertahan hidup setelah mengalami penyakit berat seperti cerebral palsy, stroke, cedera sumsum tulang belakang, trauma multipel, dsb.
- Menyandang penyakit kronik dan masih aktif bekerja.
LAYANAN REHABILITASI MEDIK
Layanan kesehatan
yang diselenggarakan di sarana kesehatan dan meliputi upaya pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, yang mencakup kegiatan
layanan kesehatan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan medis,
psikososial, edukasional dan vokasional untuk mencapai kemampuan
fungsional seoptimal mungkin.
Layanan
rehabilitasi medik merupakan suatu proses yang bertujuan mengoptimalkan
kemampuan individu untuk mempertahankan dan mencapai tingkat fungsi
fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual untuk mendapatkan
kualitas hidup yang lebih baik. Dalam hal ini, pasien dan dokter
memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut harus diupayakan bersama
sehingga layanan medis tidak berhenti sebatas gejala penyakit berkurang
atau hilang.
Artikel ini ditulis oleh dr. Dian Marta Sari, SpKFR, M.Kes, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Klinik Brantas dan di edit oleh dr. Farida Arisanti, SpKFR, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Klinik Brantas.
Daftar Pustaka
- PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. 2012
- Kirby RL. Impairment, disability and handicap. In: DeLisa JA, Gans BM. Rehabilitation Medicine; Peinciples and Practices. Edisi ke 3. Philadelphia. Lipincott-Raven. 1998: 155-60
- WHO. International Classification of Impairment, Disabilities and Handicaps: a amanual classification relating to the consequences of diaseses. Geneva, Switzerland. WHO, 1980
- WHO. ICF : International Classification of Functioning, Disability and Health. Geveva, Switzerland. WHO 2001.
Langganan:
Postingan (Atom)